Close sidebar
Advertisement Advertisement
Daerah Kesehatan Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Meski Ada Kasus Keracunan

program makan bergizi gratis
program makan bergizi gratis tetap berjalan

Jakarta – Meskipun program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah disorot karena ribuan anak mengalami keracunan, pemerintah menegaskan program ini tetap berjalan. Pemerintah juga mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bermasalah untuk menjaga kepercayaan publik dan melindungi anak.

Pemerintah Tetap Jalankan MBG

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan arahan presiden yang meminta agar program MBG tidak berhenti meski kasus keracunan muncul. Ia menekankan tanggung jawab SPPG yang bermasalah untuk membantu korban dan keluarga, termasuk menangani trauma psikologis.

Angin Kencang Makassar Terjang Jalan Sultan Alauddin, Gerai dan Rumah Rusak Diterpa Cuaca Ekstrem

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan bahwa pemerintah menanggung seluruh biaya perawatan korban keracunan MBG. Ia menjelaskan bahwa daerah yang sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) bisa mengajukan klaim lewat asuransi, sedangkan daerah yang belum menetapkan KLB membuat BGN menanggung langsung biayanya.

Langkah Pencegahan dan Evaluasi

Pemerintah mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) untuk dapur MBG. Target pemerintah adalah semua SPPG memiliki sertifikat tersebut dalam satu bulan.

Selain itu, pemerintah memperkuat sistem pelaporan keracunan pangan. Puskesmas dan dinas kesehatan mengirim laporan harian dan mingguan, lalu BGN dan Kemenkes mengonsolidasikannya.

Istri Kasat Sabhara Alami Luka Usai Mobil Tabrak Dua Rumah

Pemerintah juga merencanakan evaluasi efektivitas MBG setiap enam bulan. Evaluasi ini menggunakan parameter tinggi badan, berat badan, dan data Survei Gizi Nasional (SGN).

Kasus keracunan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak menghentikan langkah pemerintah untuk melanjutkan program. Pemerintah memperketat standar keamanan pangan, meningkatkan pengawasan, dan melakukan evaluasi berkala. Dengan langkah tersebut, anak-anak tetap mendapat manfaat gizi sekaligus terlindungi dari risiko kesehatan.

Rokok Ilegal China Banjiri Parepare dan Pinrang, Harga Murah Jadi Daya Tarik

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *