Close sidebar
Advertisement Advertisement
Ekonomi Nasional Pendidikan

Judi Online Anak Sekolah Kian Marak, Ini Penyebab dan Solusinya

Ilustrasi judi online anak sekolah memainkan gim slot di ponsel.
Ilustrasi gim judi online yang kian mudah diakses anak sekolah melalui ponsel pintar.

Jakarta — Fenomena judi online anak sekolah semakin memprihatinkan dan kini menjadi perhatian serius pemerintah. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), lebih dari 197 ribu anak berusia 11–19 tahun terlibat dalam aktivitas judi daring sepanjang 2024–2025. Selain itu, jumlah pemain judi online di Indonesia telah mencapai 1,06 juta orang, dengan perputaran dana lebih dari Rp 6 triliun pada awal 2025.

Menurut PPATK, banyak remaja mengenal judi daring melalui gim online dan iklan media sosial yang menjanjikan kemenangan cepat. Karena minim pengawasan, anak-anak sering memakai rekening orang tua untuk mendaftar dan bertransaksi. Akibatnya, banyak keluarga mengalami kerugian finansial tanpa menyadarinya.

Jerome Polin Berduka, Ungkap Pesan Haru Usai Sang Ayah Meninggal Dunia di Surabaya

Penyebab Anak Terjerat Judi Online

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti, menilai lemahnya pendidikan karakter menjadi akar masalah utama. Ia menjelaskan bahwa sekolah terlalu berfokus pada capaian akademik, sementara nilai moral, disiplin, dan tanggung jawab digital belum tertanam kuat. “Sekolah harus menyiapkan anak menghadapi dunia digital yang penuh jebakan seperti judi online,” ujarnya.

Selain itu, pengawasan keluarga yang longgar turut memperburuk situasi. Banyak orang tua tidak mengetahui aktivitas anak di dunia maya. Karena itu, anak mudah tergoda untuk mencoba judi online yang tampak seperti permainan biasa. Laporan dari Kulon Progo, DIY, bahkan mengungkap seorang siswa SMP bolos sekolah selama sebulan akibat kecanduan judi online dan pinjaman digital.

Solusi Pencegahan dari Pemerintah

Pemerintah melalui Kominfo dan PPATK kini memperkuat pemblokiran situs judi daring serta melacak aliran dana mencurigakan. Sementara itu, DPR RI mendorong agar pendidikan karakter dan literasi digital diperkuat dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dengan demikian, anak-anak dapat memahami risiko dunia digital secara lebih bijak.

Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier, Proses Hukum Masih Berjalan

MY Esti menegaskan pentingnya kerja sama antara sekolah, keluarga, dan negara. Meskipun tantangannya besar, ia optimistis langkah bersama ini dapat melindungi generasi muda dari bahaya judi online serta membentuk anak yang tangguh dan berintegritas.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *